Zeus sendiri juga bermandikan debu akibat pencabulan yang dilakukannya
pada Ganymede. Dengan jentikan jarinya, Zeus dan Ganymede berpindah ke
atas sebuah awan. Zeus melambaikan tangannya dan awan itu pun bergerak
maju. Ganymede, belum pernah terbang, ketakutan setengah mati dan
memeluk tubuh Zeus erat-erat. Zeus hanya tersenyum dan memeluknya
kembali. Dia yakin bahwa Ganymede akan bahagia bersamanya
selama-lamanya.
Setibanya di gunung Olympus, Ganymede menjadi pusat perhatian para
dewa dan dewi. Aphrodite (dewi cinta) yang genit tak henti-hentinya
mencubiti puting Ganymede, terangsang melihat ketampanan pria itu. Tapi
saat Zeus melototinya, dewi cinta itu buru-buru menghilang. Hampir
semuanya sangat menyukai kedatangan Ganymede, kecuali Hera (dewi
pendamping Zeus, istrinya). Seperti rencananya, Zeus memposisikan
Ganymede sebagai penuang cawan menggantikan Hebe (dewi penuang cawan)
yang dipecat (dalam versi lain, Hebe meninggalkan pekerjaannya untuk
menikahi Herakles/Hercules).
Sementara itu di bumi, raja Tros sangat berduka atas menghilangnya
Ganymede. Zeus tidak sampai hati melihat kesedihan ayah Ganymede. Dewa
itu pun turun untuk menemui raja Tros. Zeus menjelaskan bahwa Ganymede
kini hidup bahagia di gunung Olympus sebagai penuang cawan. Mendengar
kabar baik itu, raja Tros pun bergembira dan sangat bersyukur. Sebagai
ganti atas putranya, Zeus menghadiahkan Tros beberapa kuda yang sering
ditunggangi para dewa. Kuda-kuda ini nantinya akan dirampas Achilles
(pahlawan homoseksual Sparta dalam perang Troy).
Zeus merasa sangat bahagia dengan Ganymede di sisinya. Seluruh dewa
penghuni gunung Olympus menyadari ketertarikkan homoseksual Zeus pada
Ganymede, namun bagi mereka, hal itu merupakan hal yang biasa. Apollo
sangat mendukung ayahnya, sebab dia sendiri pun sering ngentot dengan
banyak pria. Meskipun Apollo sangat tertarik dengan ketampanan dan
kontol Ganymede, dia tak pernah berani untuk menyentuh pangeran itu,
sebab Ganymede adalah kepunyaan ayahnya. Dan Apollo menghormati semua
hak ayahnya.
Pada suatu hari, Zeus sedang kehausan dan ingin minta segelas
minuman. Ganymede tergopoh-gopoh datang sambil membawa pot airnya,
namun Zeus menolaknya.
"Saya ingin minum pejuhmu, Ganymede. Tuangkan cairan
kelaki-lakianmu itu ke dalam cawan ini dan biarkan saya meminumnya,"
kata Zeus seraya menarik kain pembungkus kontol Ganymede.
Tanpa dapat dielakkan, kain itu jatuh ke bawah dan kontol Ganymede
pun tersingkap. Dengan gembira, Ganymede cepat-cepat menegangkan
kontolnya dan mengocoknya. Zeus tersenyum mesum melihat kekasihnya
sedang memerah kontolnya.
"Hhohoh.. Aahh.. Hhoohh.. Aahh.." desah Ganymede, kepalanya bergoyang ke kiri dan ke kanan.
Untuk mempercepat ejakulasi, Zeus membantu Ganymede dengan
memelintir putingnya dan meraba-raba tubuh Ganymede. Tentu saja nafsu
birahi Ganymede menjadi tak tertahankan. Dan muncratlah cairan pejuhnya
tepat ke dalam cawan Zeus. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!
"AARRGGHH!! AAHH!! UUHH!! AAHH.." Ganymede mengerang-ngerang
sementara tubuhnya kelojotan. Pejuh terus tersemprot dan memenuhi cawan
minum Zeus penuh-penuh.
"Aahh.." desahnya saat tetes pejuh terakhir menetes ke dalam cawan.
Zeus senang sekali dengan servis yang diberikan Ganymede.
Pelan-pelan cawan itu dibawanya ke depan hidungnya. Lalu aroma pejuh
yang memabukkan itu dihirup Zeus dalam-dalam. Aahh.. Harum sekali. Lalu
Zeus mulai meminum pejuh Ganymede sedikit demi sedikit. Dia ingin
menikmatinya dengan penuh perasaan. Ganymede hanya berdiri di depannya,
mematung seperti orang bego. Tapi dia puas tinggal bersama Zeus karena
dia ingin sekali melayani kekasihnya itu untuk selama-lamanya.
Setelah selesai minum pejuh, Zeus meletakkan cawan itu di atas meja dan memandangi wajah Ganymede.
"Enak sekali, sayang. Tapi saya belum ngecret. Maukan engkau menolongku?"
Tentu saja Ganymede mengangguk dengan antusias. Tanpa disuruh,
pangeran tampan itu segera mengambil posisi 'doggy style'. Pantatnya
yang berisi dipertontonkan di depan Zeus. Nafsu birahi dewa itu
berkobar-kobar, tak sabar ingin mengentotin pantat itu. Dengan
bernafsu, Zeus menelanjangi dirinya, kemudian melakukan hal yang sama
pada Ganymede.
Kini, tak ada lagi yang dapat menghalangi kontol Zeus mempenetrasi
anus Ganymede; mereka berdua sudah telanjang bulat. Berlutut di
belakang Ganymede, Zeus memposisikan kontolnya sedemikian rupa sehingga
kontol itu bersentuhan dengan anus Ganymede yang berkedut-kedut. Zeus
sengaja tak mau langsung mengentot; dia mau melihat Ganymede memohon
untuk dingentot. Usahanya berhasil karena pangeran itu nampak putus asa
sekali.
"Tolong, wahai dewaku. Jangan biarkan saya menunggu. Ngentotin
pantatku, Zeus. Berikan padaku kontolmu yang besar dan hangat itu.
Tembakkan pejuhmu di dalam pantatku. Ayolah, dewaku. Ngentotin saya,"
mohon Ganymede, berusaha memundurkan pantatnya agar kontol Zeus bisa
masuk ke dalamnya. Namun Zeus sengaja menghindar dan Ganymede terus
saja memohon hingga akhirnya..
"Baiklah, Ganymede. Saya akan mengentotin pantatmu. Bersiaplah," kata Zeus, siap dengan kontolnya.
Dan dengan itu, sang dewa yang perkasa itu pun mendorong pinggulnya dan amblaslah kontolnya ke dalam pantat Ganymede.
"Aahh.." desah Zeus saat kepala kontolnya bergesekkan dengan bibir
anus Ganymede. Anus itu masih sangat ketat dan seakan ingin menelan
kepala kontol Zeus.
"Oohh.. Sayang, enak sekali," bisik Zeus, matanya merem-melek.
Jantungnya berdegup kencang saat sensasi nikmat dan hangat membungkus
kontolnya. Ganymede hanya mampu mengerang.
"Oohh.. Aahh.." Kontol Zeus bergerak makin masuk dan masuk.
Seiring dengan itu, kehangatan kontol itu menyebar di dalam perut
Ganymede. Cairan precum dikeluarkan kontol Zeus untuk melicinkan jalan.
"Ayo, ngentotin saya.. Uuggh.. Buat saya terangsang.. Oohh.. Pakai
badanku.. Aahh.." desak Ganymede, kontolnya ngaceng berat. Precum juga
sudah keluar dari lubang kontol pangeran itu, menjuntai berkilauan ke
lantai seperti benang laba-laba. Dicengkeramnya kontolnya sendiri;
Ganymede lalu sibuk mengocok-ngocoknya.
Seperti piston, kontol Zeus pun mulai bekerja. Kontol perkasa itu
bergerak keluar-masuk, mula-mula lambat lalu menjadi semakin cepat.
Napasnya menderu-deru seperti banteng yang siap menyeruduk musuhnya.
Berpegangan pada pinggul Ganymede, Zeus mengeluarkan semua kemampuannya
dalam mengentot.
"Aarrgghh.. Oohh.. Ngentot.. Oohh.. Enak banget pantatmu.. Aahh.."
Sensasi nikmat menyelimuti tubuh sang dewa ketika orgasmenya mulai
terkumpul. Sedikit demi sedikit, dia berjalan ke puncak kenikmatan.
Tubuh Ganymede terguncang-guncang akibat sodokan kontol Zeus. Tiap
kali kontol super itu menghantam prostatnya, sang pangeran hanya mampu
mengerang dan mendesah. Nikmatnya tak terkatakan. Dia berharap hal itu
dapat berlangsung selamanya. Gerakan tangannya semakin cepat, memeras
kontolnya tanpa ampun. Semakin banyak precum yang menetes keluar tiap
kali prostat Ganymede dijadikan sasaran oleh kontol Zeus.
"Aarrggh.. Aahh.. Oohh.. Hhoohh.. Uugghh.. Aahh.."
"Oohh.. Saya mau muncrat.. Oohh.." erang Zeus, setelah 15 menit berlalu.
"Aahh.."
Ganymede, masih dikuasai nafsu menjawab, "Keluarkan saja, Zeus..
Aahh.. Saya mau.. Aahh.. Pejuhmu berenang di.. Uugghh.. Perutku..
Aahh.."
Dia sendiri hampir berejakulasi lagi; kontolnya hampir meledak di tangannya.
"Aarrgghh!!" Muncratlah pejuh Zeus dari kontolnya!
CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Tiap kali ngecret, kepala kontol
itu menggembung dulu, baru kemudian memuncratkan isinya. Sungguh
pemandangan yang erotis. Lebih dari 10 muncratan pejuh yang dihasilkan
kontol itu. CCRROTT!! CCRROOTT!! Sang dewa mengerang dan suaranya
membahana ke mana-mana.
"AARGGHH!! AARRGGHH!! OOHH!! AARRGGHH!!" Tubuhnya yang kekar dan
berotot mengejang-ngejang, tak kuasa menahan orgasme yang luar biasa.
Pada saat yang hampir bersamaan, Ganymede juga muncrat untuk yang kedua kalinya.
"UUGGHH!!"
CCRROTT!! CCRROOT!! CCRROOT!! Cairan putih kental tersemprot
keluar, membasahi lantai. Tak ada yang lebih nikmat dari ejakulasi
akibat disodomi. Panegran muda itu tunduk pada orgasmenya, membiarkan
tubuhnya terguncang dan mengejang.
"AARGGH!! OOHH!! UUGGHH!!"
"Aahh.. Ganymede-ku," bisik Zeus, memeluk tubuh telanjang pangeran
Troy dari belakang. Kontolnya masih tertanam di dalam pantat Ganymede.
Pangeran itu bahagia dapat hidup bersama dewa Zeus, menikmati
hari-hari indah penuh kecabulan dan cinta. Namun tanpa mereka sadari,
impian indah mereka akan segera dikoyakkan oleh Hera. Hera terkenal
sebagai dewi pencemburu. Sudah banyak wanita kekasih Zeus yang diteror
olehnya. Hera tak sudi membagi suaminya dengan wanita lain, apalagi
dengan pria lain. Kemarahannya memuncak melihat sifat homoseksual Zeus.
Maka pada suatu hari, ketika Zeus sedang pergi keluar, Hera
memanggil Ganymede. Ganymede, tanpa curiga, mendatangi dewi itu sambil
membawa pot air. Namun tiba-tiba Hera menyerangnya. Tanpa ampun sedikit
pun, Hera mencekik pemuda malang itu. Pot air yang dipegang Ganymede
jatuh menghantam lantai dan pecah berkeping-keping. Ganymede yang
kehabisan napas, berjuang untuk hidupnya, namun Hera lebih kuat. Tak
lama kemudian, tubuh Ganymede melemas dan dia pun meninggal dunia.
Hati Zeus hancur ketika dia mendapati Ganymede tidak bernyawa.
Dengan duka yang sangat mendalam, Zeus meletakkan mayat Ganymede ke
angkasa. Tubuh Ganymede pun segera berubah bentuk menjadi konstelasi
Aquarius. Kapan pun Zeus merindukan Ganymede, dia akan memandang ke
angkasa dan melihat kerlipan bintang-bintang Aquarius dan mengenang
cinta dan nafsu yang pernah dirasakanya bersama Ganymede.
E N D